
Darmayasa 28/10/2022 14:37 WIB – BPSDMD Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pertanian Kabupaten banjarnegara memberikan pelatihan budidaya jamur tiram kepada Kelompok Tani Desa Darmayasa dan Desa Pejawaran Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara dan penyuluh pertanian lapangan. Pelatihan ini di buka oleh Kepala BPSDMD Drs.M arif irwanto.Msi
Kegiatan ini merupakan pelatihan yang dirancang agar para peserta bisa belajar sekaligus praktek budidaya jamur tiram secara bertahap, sehingga peserta bisa membudidayakan jamur tiram dengan baik dan benar. Pelatihan dipandu langsung oleh narasumber Bapak Kasman

Pelatihan ini dilakukan selama -+3jam Yang bertempat di Balai Desa Darmayasa. Sesi pertama diisi dengan penyampaian materi dasar budidaya jamur tiram, pengemasan baglog, inokulasi, dasar pembibitan serta praktek langsung pembuatan media tanam jamur tiram (baglog), praktek inokulasi di lapangan, dan juga observasi kumbung). Pada saat penyampaian materi diisi juga dengan pemaparan mengenai analisa usaha jamur tiram untuk melihat potensi pasarnya.

Pelatihan Budidaya Jamur tiram diisi dengan praktek langsung pembuatan medium dari pembuatan PDA (F0) hingga baglog produksi. Medium yang telah dibuat dilakukan sterilisasi menggunakan autoclave. Pada kegiatan ini juga peserta diajarkan cara menggunakan autoclave yang baik dan benar. Setelah itu peserta diajarkan teknik aseptis yang menjadi prinsip dasar dari proses penanaman jamur atau inokulasi jamur pada media. Kegiatan dilanjutkan dengan praktek inokulasi jamur dari bibit F0 hingga bibit F3 dan inokulasi pada medium baglog produksi.
Sesi kedua adalah pelatihan Magot yang di isi oleh Bapak Ahmad.Pengolahan sampah merupakan persoalan yang perlu diperhatian bersama, dimulai dari budaya membuang sampah pada tempatnya sampai upaya-upaya kreatif dalam daur ulang sampah, salah satunya adalah pemanfaatan sampah organik. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan sampah organik dapat merusak kualitas udara, kualitas air, kualitas tanah, merusak ekosistem, sampai dengan menyebabkan penyakit. Pencegahan pencemaran lingkungan tersebut dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi yang saat ini telah berkembang dengan pesat.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembiakan larva lalat (Maggot BSF) sebagai pakan ternak unggas yang mengandung protein yang cukup tinggi.
Pengolahan sampah organik sebagai pakan budidaya Maggot BSF dapat menjadi upaya pengelolaan sampah dan sekaligus sebagai solusi bagi peternak untuk menyediakan pakan berprotein yang murah dan mudah. Lalat hermetia illucens sebagai induk manggot adalah lalat yang mudah ditemukan, mudah dikembang biakkan, dan merupakan salah satu jenis bahan pakan alami yang mencukupi kebutuhan protein ternak. Keberhasilan produksi dan kualitas Maggot BSF ditentukan oleh media tumbuh, misalnya jenis lalat hermetia illucens ini yang menyukai aroma media yang khas, maka pemilihan media yang sesuai dapat mengoptimalkan hasil Maggot BSF.

Oleh karena itu pelatihan budidaya Maggot BSF yang diselenggarakan BPSDMD memiliki tujuan untuk melatih masyarakat perduli lingkungan dengan mengolah sampah organik sebagai pakan maggot. Adapun dengan penjualan maggot tersebut, diharapkan dapat menambah pendapatan bagi kelompok Tani Desa Darmayasa, Desa Pejawaran dan masyarakat umum . Realisasi dari pelatihan budidaya Maggot BSF ini juga sebagai upaya memenuhi kebutuhan pakan peternak, yang tidak sekedar murah tapi juga dengan kandungan protein yang cukup tinggi.
ikuti Pemdes Darmayasa di Facebook : PEMDES DARMAYASA